Skip to main content

Al-Azhar , Bukti Produk Peradaban Islam Mesir Masih Eksis

Masjid Al-Azhar Kairo
Siapa yang tidak pernah mendengan Universitas Al-Azhar Kairo? Namanya yang begitu pamor diberbagai kalangan, dikenal sebagai Universitas tertua di dunia, dan dibangun pada zaman Peradaban Islam di Mesir. Awalnya, Universitas Al-Azhar dibangun sebagai Masjid. Masjid itu pun dinamai al-Qahiroh, sama dengan nama kota Kairo yang dibangun oleh Jauhar al-Sikilli. Masjid ini, didirikan oleh al-Siqilli. Lalu Siqilli menghendaki nama yang lebih mendekati dengan istilah al-zahra, gelar yang diambil dari nama putri Nabi Muhammad SAW yaitu Fatimah al-Zahra. Setelah digunakan menjadi Masjid, oleh Dinasti Fathimiyah dijadikan sebagai tempat untuk menyebarkan dakwah mereka namun kemudian berkembang menjadi universitas. Universitas Al-Azhar bisa dijadikan sebagai bukti bahwa produk peradaban islam di mesir masih eksis hingga saat ini.

Al-Azhar memberikan peranan yang sangat besar terhadap kehidupan Mesir selama 1000 tahun. Al-Azhar telah melahirkan banyak pemimpin besar, filusuf, sarjana, dan tokoh politik serta orang terkenal. Pada abad 9 Hijriyah, Al-Azhar mencapai puncak kejayaannya. Al-Azhar merupakan pemimpin madrasah-madrasah dan dianggap sebagai perguruan tinggi terbesar yang tidak ada tandingannya,

Dinasti Fathimiyah
Pada masa dinasti ini, Al-Azhar digunakan untuk penyebaran ajaran Islam beraliran Syi'ah. pada masa ini, kelas di Al-Azhar dibagi menjadi 4. Pertama, kelas untuk mempelajari Al-Qur'an dan penafsirannya. Kedua, kelas para mahasiswa untuk mengikuti pelajaran dengan dosen masing-masing. Ketiga, kuliah darul hikam, kelas diberikan oleh para mubalig, pada hari senin, dibuka untuk umum dan pada hari kamis dibuka untuk mahasiswa pilihan. Keempat, kelas nonformal yaitu kelas untuk pelajar wanita.
Mahasiswa Al-Azhar dilarang untuk mempelajari mazhab lain selain Syi'ah. bahkan ada mahasiswa yang dipenjara karena menyimpan kitab Al-Muwattho’ karya monumental Imam Malik.

Dinasti Ayyubi
Pada awal masa dinasti Ayyubi, Universitas Al-Azhar ditutup oleh Sholahuddin al-Ayyubi. ia mengikuti faham sunni. Al-Azhar ditutup sebagai tempat shalat jum'at dan juga ditutup sebagai lembaga pendidikan. 

Dinasti Mamalik
Pada masa dinasti ini, terjadi serangan secara besar-besaran dari pasukan Mongol. sehingga banyak ulama yang mencari perlindungan ke Al-Azhar. Hal tersebut membuat Al-Azhar menjadi penting. sejak saat itu, banyak pelajar-pelajar dan negara-negara islam yang tertarik menjadi mahasiswa dan belajar di Al-Azhar. 
Setelah 98 tahun ditutup oleh Sholahuddin al-Ayyubi, seorang amir yang tinggal tidak jauh dari Al-Azhar mengusulkan kepada Sultan al-zahir Baibars untuk membuka kembali Al-Azhar untuk shalat Jumat. usulan itu diterima dan sang amir pun mengeluarkan uangnya sendiri untuk memperbaiki Al-Azhar. semenjak itu, Al-Azhar sering dikunjungi para ulama dari luar dan digunakan untuk belajar dan mengajar, seperti Ibn Khaldun, Abu al-‘Abbas Ahmad al-Qalqasyandi, dan Jalal al-Din al-Suyuthi. sejak dibuka kembali, faham Al-Azhar pun diganti menjadi Sunni. 

Peran Al-Azhar 
Tentu saja Al-Azhar sampai saat ini telah melahirkan banyak ulama yang tidak diragukan lagi dari segi pengetahuannya dan telah banyak menyumbangkan pengetahuannya baik ulama dari Mesir maupun dari daerah lain. Diantara ulama-ulama yang telah dilahirkan Al-Azhar adalah Izauddin bin Abdissalam, Imam Subkhi Jallaludin As- Suyuti, dan Al Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqolani. 

Demikianlah yang bisa saya ulas kali ini, yaitu mengenai Universitas Al-Azhar Kairo yang masih bertahan sampai sekarang semenjak peradaban Islam di Mesir.

Terimakasih telah membaca^^

Comments

Popular posts from this blog

PERBEDAAN SEJARAH DENGAN MITOS, LEGENDA, DAN SASTRA

Pertama, saya akan menjelaskan setiap pengertian dari sejarah, legenda, mitos, dan sastra. SEJARAH   = silsilah atau asal-usul, kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu, ilmu pengetahuan dan cerita pelajaran tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lalu LEGENDA  = cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi MITOS       = cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional SASTRA        =  "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran"           Sekarang, saya akan menjelaskan masing-masing perbedaannya. Perbedaan Sejarah dan Legen...

Kelebihan dan Kekurangan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

Kali ini, masih membahas tentang bangsa eropa..saya akan membuat artikel tentang dampak positif dan negatif dari kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa di Indonesia. Kira-kira apa saja yaa? langsung kita mulai yuk.. 1. VOC Seperti yang kita tahu, VOC merupakan kongsi dagang belanda yang dibentuk untuk memperdagangkan rempah-rempah Indonesia yang begitu melimpah. Kita juga pastinya sudah tahu apa saja yang dilakukan VOC, dan kebijakan-kebijakan apa sajakah yang dikeluarkan VOC saat berada di Indonesia. Kita tahu betapa kejamnya VOC hingga memperlakukan petani kita semena-mena. Hal itu menyebabkan, banyak dari petani Indonesia yang dipekerjakan dengan sistem tanam paksa, mereka dipaksa untuk bekerja oleh petinggi-petinggi VOC. Alhasil, timbullah kesengsaran di kalangan masyarakat petani. Mereka begitu menderita karena diperlakukan kejam oleh VOC yang telah melanggar HAM. Mereka bukan hanya menderita fisik saja tetapi tentu saja menderita pada kejiwaan mereka akibat kerja paksa....

Pendapatku

Kali ini, saya akan berbagi tentang pendapat saya jika mendengar seseorang berkata "sejarah itu hanya masa lalu", "yang berlalu biarlah berlalu". Dan apa yang akan saya lakukan jika mendengar seseorang berkata seperti itu. Pendapat saya tentang kalimat tersebut adalah, sebenarnya tidak ada salahnya orang-orang mengucapkan itu. Karena mungkin orang-orang itu tidak mau terlalu pusing memikirkan sebuah kejadian di masa lampau yang mungkin tidak ada keterkaitannya dengan dia. Dia mungkin hanya berpikir bahwa sesuatu yang tidak ada kaitannya dan mungkin sudah terjadi di waktu yang sangat berjauhan dari waktu dimana ia hidup tidak perlu untuk dipikirkan. Saya akan coba berbicara dengan orang itu bahwa bagaimana, kapan, siapa tokohnya sejarah itu terjadi, tetap saja pasti ada pengaruhnya terhadap diri kita sendiri. Dan bagaimanapun juga sejarah itu sangat penting untuk dipelajari dan menjadi pelajaran hidup kedepannya. Apalagi sejarah Islam.  itulah pendapat da...